PERANAN SISTEM INFORMASI DALAM PERUSAHAAN. Di sini saya akan memberikan sedikit peranan sistem informasi dalam dunia perbisnisan perusahaan yang sedang maju di era globalisasi ini untuk lebih jelas nya di bawah ini materi tetang peneram dalam kegiatan langsung yang harus anda pahami agar bisnis anda lebih maju lagi di jaman sekarang ini ???
Sistem Informasi
Secara umum, sistem informasi adalah
kombinasi teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi
untuk mendukung operasi dan manajemen. Sedangkan menurut beberapa ahli, pengertian
sistem informasi yaitu:
Sedangkan pengertian sistem informasi
yaitu, sebagai berikut:
1)
Sistem
informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai satu
sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai
dengan kebutuhan yang serupa (Sutono, 2007).
2)
Sistem
informasi adalah kombinasi dari sistem komputer (brainware, hardware, software), jaringan komunikasi, sumber-s umber
data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat
menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam
suatu organisasi (O’Brien dan Marakas, 2009).
3)
Menurut
Alter dalam Effendy (1989:11), sistem informasi adalah kombinasi antara
prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan
untuk mencapai tujuandalam sebuah organisasi.
4)
Menurut
Wilkinson, sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber
daya (manusia dan komputer) untuk mengubah masukan.
Sistem informasi memuat berbagai informasi
penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di
lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu
data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta- fakta yang
mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam
atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk
pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami,
lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas
dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input), pemrosesan (processing),
dan keluaran (output). Tiga aktivitas
dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan
keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk
atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari
dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk
mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan,
keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak- pihak
atau aktivitas aktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga
membutuhkan umpan balik (feedback),
yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan ditahap input berikutnya (Sutono,
2007).
Peranan Sistem Informasi dalam Perusahaan
Pada tahun 1960-an, peran sistem
informasi masih sederhana yakni, memproses transaksi, menyimpan data,
accounting dan aplikasi proses data elektronik (electronic data processing) lainnya. Kemudian pada tahun 1970-an,
informasi spesifikasi awal produk yang dibuat oleh information reporting systems tidak dapat memenuhi
kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu dibuatlah konsep Decision Support Systems (DSS). Peranan
baru ini adalah menyediakan dukungan interaktif kepada manajemen untuk proses
pengambilan keputusan mereka.
Memasuki tahun 1980-an, perkembangan yang
cepat dari tenaga proses mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak dan jaringan
telekomunikasi menimbulkan apa yang disebut dengan end user computing. Kemudian konsep Executive Information Systems (ESS) dibangun, dimana sistem
informasi ini memberikan jalan yang mudah bagi manajemen atas untuk mendapatkan
informasi kritikal yang diinginkan ketika sedang dibutuhkan. Pengembangan dan
aplikasi dari teknik kecerdasan buatan atau Artificial
Intelligence (AI) memberi gebrakan baru dalam sistem informasi bisnis.
Sistem pakar atau Expert Systems (ES)
dan sistem berbasis pengetahuan membuat peran baru bagi sistem informasi.
Sebuah peran baru yang penting lagi bagi
sistem informasi muncul di tahun 1980-an dan diharapkan terus berlanjut sampai
ke tahun 1990-an. Peran tersebut adalah konsep peran strategis (strategic role) dari sistem informasi
yang disebut Strategic Information
Systems (SIS). Pada konsep ini, sistem informasi diharapkan dapat memainkan
peranan langsung dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis dari perusahaan.
Hal ini memberikan tanggung jawab baru bagi sistem informasi di dalam bisnis,
apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini.
Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia
ini menggunakan sistem informasi di perusahaan mereka. Bukan hanya itu, mereka
pun selalu berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menggembangkan sistem
informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan karena
sistem informasi memegang peranan yang cukup penting dalam bisnis mereka.
Klasifikasi Sistem Informasi
1)
Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem informasi operasi memproses
data yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Peranan sistem
informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis,
mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor
secara efisien.
2)
Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen
Sistem informasi
manajemen atau SIM (management
information system) adalah sistem informasi yang dirancang untuk
menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan
pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif.
Konsep SIM sangat penting
untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:
-
Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan
informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen
(management decision making).
-
Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk
mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis
harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses
yang berdiri sendiri.
3)
Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis
Sistem informasi dapat
memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah
perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika
perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang
berupa:
1.
Persaingan dari para pesaing yang berada di industri
yang sama
2.
Ancaman dari perusahaan baru
3.
Ancaman dari produk pengganti
4.
Kekuatan tawarmenawar dari konsumen
5.
Kekuatan tawar-menawar dari pemasok
Kelima faktor tersebut
merupakan hal- hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya peamsaran yang
mengarah kepada competitive advantage
strategies.
Peran Strategis untuk Sistem Informasi
1)
Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam
teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih
efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi
keunggulan biaya (low-cost leadership).
Dengan menanamkan
investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan
rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers
to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan
teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara
lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock
in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih
bernilai dengan mereka.
2)
Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (Automated Teller Machine) dalam
perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi.
Dengan adanya ATM, bank- bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis
melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam
sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan
antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus
dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang
ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila
sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi
tersebut, maka mereka akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari
penerbangan lain.
3)
Membangun sumber- sumber informasi strategis
Teknologi sistem
informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis
sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti
memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan
telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat
basis informasi strategis (strategic
information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi
bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam
meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan.
Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer
tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk
menjual produk baru kepada konsumen.TAGS :
peran sistem informasi manajemen dalam bisnis
peranan sistem informasi manajemen dalam kegiatan manajemen
peranan sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan
contoh sistem informasi dalam bisnis
contoh sistem informasi di perusahaan
peranan sistem informasi dalam bisnis saat ini
peran sistem informasi dalam bisnis
fungsi sistem informasi dalam organisasi bisnis
Comments